Sejumlah Mahasiswa TBI Kembali Tuntut La'aba Segera Dikeluarkan

Foto: Sejumlah massa aksi sedang melangsungkan tuntutan ke pihak rektor, di lobby Rektorat IAIN SAG. Selasa, (20/12/2022) Astuti

LPM Humanika - Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo (IAIN SAG), kembali gelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Kampus IAIN SAG. Aksi ini merupakan kelanjutan demo sebelumnya, terkait pemberhentian La'aba Mokanu, sebagai Ketua Jurusan (Kajur) TBI. Selasa, (20/12/2022).

Aksi protes terhadap La'aba yang ketiga kalinya ini menuntut respons birokrasi, terutama pihak Rektor agar sesegera mungkin memberhentikannya sebagai Ketua Jurusan TBI. 

Lila Datunsolang, selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) TBI mengaku resah dan juga menyayangkan, apabila kasus ini terancam diabaikan oleh birokrasi. 

"Kami semua ini sudah resah. Karena, sampai saat ini masih ada berbagai macam ancaman yang muncul dari oknum. Serta baru-baru ini, kami mendapatkan bukti berupa foto Pak Rektor bersama oknum. Kami takut sekali, jangan sampai ada pembicaraan-pembicaraan sebelumnya," tuturnya.

Disusul Charmila Aliwu, Mahasiswa TBI yang juga merupakan peserta aksi, menerangkan bentuk-bentuk ancaman yang mereka peroleh dari Kajur TBI tersebut. 

"Setelah aksi kami yang kedua, Dia (Kajur TBI), masih mengatakan kepada kami, kalian jangan bersenang-senang dulu, saya tidak akan pernah keluar dari jurusan. Jadi, kami ini masih terancam. Dia selalu berkeliaran dan masih sering mengancam bahkan ada isu bahwa Dia menyewa preman untuk menculik kami," ungkapnya.

Aksi Lila dan kawan-kawan kemudian direspons oleh Wakil Rektor Tiga (Warek 3) dan akan diupayakan berlanjut pada proses audiensi langsung bersama Rektor nantinya. 

"Kami tadi sudah diundang bertemu dengan Pak Warek. Beliau mengatakan kepada kami bahwa akan sama-sama dengan kami dan beberapa mahasiswa untuk bertemu dengan Rektor. Beliau juga mengatakan hal ini harus secepatnya dibicarakan jangan sampai ada pembicaraan-pembicaraan sebelumnya," tambahnya.

Di sela pembahasan bersama Warek 3, Lila juga kembali menegaskan kepada birokrasi, untuk lebih baik mengeluarkan La'aba dari kampus, dibanding hanya dinonaktifkan sementara.

"Tadi saya juga sudah sampaikan bahwa, kami tidak mau kalau oknum hanya sampai dinonaktifkan. Dia harus dikeluarkan dan kami mau bukti nyata!" tutupnya kepada reporter Humanika.


Reporter: Tuti
Editor: Tim Redaksi Humanika 

Komentar