Heboh Dengan Vidio Viral PBAK Yang Beredar, Birokrat Beri Penjelasan

Foto: Jajaran Institut dan pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang sedang menyampaikan klarifikasi atas vidio viral PBAK yang beredar pada konferensi pers, Selasa 6 Oktober 2020, di Aula LP2M.




LPM HUMANIKA – Selasa (6/8/20) Beri penjelasan tentang video yang beredar pada pelaksanaan  Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) 2020 yang tidak mematuhi protokol kesehatan (Prokes), Wakil Rektor III,  Mujahid Domopili, bersama pimpinan masing-masing fakultas, serta Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I), Rein Suleman, menggelar konferensi pers di Aula Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Kampus satu Institut Agama Islam NegeriSultan Amai Gorontalo (IAIN SAG).
  
Pihak Institut menyampaikan bahwa kegiatan PBAK yang dilaksanakan secara offline dari tanggal 30 November hingga 03 Oktober kemarin, telah memperhatikan prokes yang ditetapkan.

“Sebelum agenda PBAK 2020 berlangsung, sejumlah mahasiswa baru telah diberikan syarat agar bisa mengikuti kegiatan tersebut. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah, surat izin dari orang tua, surat keterangan bebas influenza dari Puskesmas atau Rumah Sakit, yang mana hal tersebut merupakan imbauan dari Dinas Provinsi Gorontalo. Demikian pula  diwajibkan agar memenuhi protokol  kesehatan yaitu memakai  masker, mencuci tangan, melakukan pengukuran suhu badan serta menjaga jarak selama kegiatan PBAK berlangsung, dan hal tersebut ditujukan kepada  Panitia maupun Peserta” Jelas Mujahid. 

Kegiatan pelaksanaan PBAK pun sebelumnya telah mengantongi izin dan berkoordinasi dengan pihak Satuan Tugas (Satgas) dan pihak terkait lainnya dalam hal menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru secara tatap muka.
 
“Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, pihak Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan, Ketua Dema, Sema, serta Panitia telah berkoordinasi dengan Satgas Provinsi Gorontalo, yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, pihak kepolisian dan Pemerintah Daerah, dalam memperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan PBAK 2020 akan dilaksanakan Secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan” tambahnya. 

Beliau juga menglarifikasi terkait berita yang tengah beredar tentang  pelanggaran protokol kesehatan dalam pelaksanaan penutuan PBAK oleh panitia. 

“Dalam vidio viral yang beredar tersebut sebenarnya terjadi setelah seluruh tahapan pelaksanaan PBAK telah selesai, serta peristiwa joget-joget hanya dilakukan oleh panitia, yang mana hal tersebut terjadi secara spontanitas sebagi bentuk ekspresi kegembiraan dari Panitia yang telah selesai melaksanakan kegiatan PBAK” tegasnya. 

Atas kejadian tersebut, pihak kampus memohon maaf dan akan konsisten menekan angka Covid-19 di Gorontalo kedepan. 

“Terkait insiden tersebut kami menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pihak Kepolisian serta Pimpinan Satgas Covid19 Provinsi Gorontalo yang saat ini sedang melakukan berbagai upayah dalam mencegah penyebaran Civid19, sebagai institusi perguruan tinggi Agama Islam Provinsi Gorontalo, kami akan berkomitmen bersama-sama mendukung langkah dan upayah pemerintah dan berbagai pihak dalam pencegahan Covid-19” Tutupnya kepada sejumlah media. (Dessy) 



Komentar

  1. Tetap semangat dalam mencegah penyebaran covid19 provinsi gorontalo.

    Hidup mahasiswa

    BalasHapus

Posting Komentar